Penjelasan Rumah Kaca dan Efek Rumah Kaca Terhadap Bumi Kita

Rumah kaca sering juga disebut sebagai rumah tanaman dan rumah hijau. Rumah kaca adalah sebuah bangunan yang ditujukan untuk membudidayakan tanaman. Rumah kaca dapat terbuat dari plastik dan juga gelas. Rumah kaca tersebut dapat menjadi panas dikarenakan radiasi elektromagnetik yang tercipta dari matahari yang kemudian akan memanaskan tumbuh-tumbuhan didalamnya dan ruangan sekitar dalam rumah kaca tersebut.


Kaca yang umum digunakan untuk rumah kaca tersebut biasanya memiliki kinerja sebagai medium transmisi yang bisa memiliki frekuensi spektral berbeda-beda, hal tersebut memiliki efek untuk dapat menangkap energi dalam rumah kaca tersebut, yang tentunya bertujuan untuk dapat memanaskan tanah dan tumbuhan yang terdapat dalam rumah kaca itu sendiri. Tidak hanya tanah dan tumbuhan saja, udara didalam rumah kaca dapat menjadi panas. Rumah kaca memiliki kinerja untuk dapat mencegah konveksi dan menangkap radiasi elektromagnetik.


Seseorang yang membangun rumah kaca biasanya bertujuan untuk mengembangkan buah, tanaman tembakau dan bunga. Di beberapa negara, keberadaan rumah kaca begitu sangat penting seperti di Kanada. Rumah kaca terbesar ada di negara tersebut, tepatnya di Leamington Ontario atau daerah selatan Kanada. Disana terdapat komplek rumah kaca terbesar di dunia. Bunga-bunga dan sayuran yang biasanya dikembangkan di dalam rumah kaca pada awal musim semi ataupun akhir musim dingin kemudian biasanya dipindahkan keluar ketika cuaca kembali menjadi hangat.


Ruangan yang begitu tertutup dalam rumah kaca memiliki kebutuhan yang sedikit berbeda dalam pengurusan tanamannya dibandingkan dengan menanam tumbuh-tumbuhan di luar. Dalam rumah kaca, penyakit dan hama serta panas yang tinggi maupun kelembabannya harus dapat dikontrol. Begitu juga dengan irigasi.



Sejarah Efek Rumah Kaca

efek dari rumah kaca


Sekitar pada tahun 1824 seorang yang bernama Joseph Fourier pertama kali mengusulkan proses sebuah pemanasan permukaan dari suatu benda langit baik itu satelit ataupun planet dengan menggunakan komposisi dan keadaan atmosfirnya. Beberapa planet seperti Venus, Mars dan benda-benda langit lainnya yang juga memiliki atmosfir seperti Titan dan Satelit alami milik Saturnus. Tapi yang dibahas pada artikel kali ini adalah bahasan tentang pengaruh Bumi dalam rumah kaca.


Terjadinya efek rumah kaca tersebut disbabkan karena naiknya CO2 atau karbon dioksida dan gas-gas lainnya pada atmosfir. Kenaikan konsentrasi gas karbon dioksida tersebut dikarenakan oleh naiknya pembakaran bahan bakar batu bara, minyak, dan bahan bakar jenis organik lainnya yang telah melampaui kemampuan laut dan tumbuh-tumbuhan untuk menyerapnya.


Dengan efek dari rumah kaca perbedaan suhu siang dan malam yang ada di Bumi menjadi tidak terlalu berbeda. Hal itu dikarenakan oleh penyerapan energi yang dipantulkan kembali dalam sebuah bentuk radiasi inframerah oleh awan maupun permukaan bumi. Tetapi sebagian inframerah yang telah dipancarkan Bumi akan tertahan oleh awan dan gas karbon dioksida atau CO2 dan gas-gas lainnya sehingga dapat dikembalikan ke permukaan Bumi.

Baca juga: Penjelasan, penyebab dan dampak global warming


Selain gas karbon dioksida, ada  juga jenis lainnya yang dapat menimbulkan efek rumah kaca seperti belerang dioksida, Nitrogen dioksida atau NO2 dan juga Monoksida atau NO dan juga beberapa senyawa organik lainnya seperti klorofluorokarbon dan metana. Gas-gas yang telah dipaparkan tersebut adalah gas-gas yang memiliki peranan penting dalam rumah kaca.


Efek Negatif Terhadap Bumi

efek dari rumah kaca


Meskipun memiliki manfaat untuk tumbuhan tapi rumah kaca tersebut ternyata mempunyai pengaruh yang negatif untuk bumi. Para pakar lingkungan telah banyak yang memaparkan hal tersebut. Pemanasan global yang tejadi karena disebabkan oleh peningkatan drastis dari suhu permukaan bumi akan mengakibatkan perubahan iklim yang sangat ekstrem di Bumi kita. Hal tersebut tentu saja bisa mengganggu ekosistem dan juga hutan, sehingga hal tersebut dapat mengurangi kemampuan hutan dan ekosistem lainnya untuk dapat menyerap karbon dioksida pada atmosfir. Pemanasan global yang tengah terjadi saat ini mampu menyebabkan naiknya permukaan air laut serta dapat mengakibatkan mencairnya gunung - gunung es di kutub.


Para pakar dalam perhitungannya telah menyatakan bahwa efek dari sebuah rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi sekitar rata-rata 5 derajat celsius. Jika kecenderungan akan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang ini maka para ahli menyatakan akan menyebabkan peningkatan global warming atau pemanasan global. Hal tersebut dapat di uraikan karena jika konsentrasi gas karbon dioksida di atmosfir meningkat, maka gelombang panas akan semakin banyak dipantulkan dari permukaan bumi dan diserap oleh atmosfir, hal demikian akan mengakibatkan peningkatan suhu pada pemukaan Bumi.

0 komentar